Latar belakang menggambarkan perkampungan Bakkara, terlihat dinding tebing Bakkara dan Danau Toba.
“Dung mulak ahu sian partontangan di Butar, sai jonok ma di simalolonghu mudar na mabaor songon batang aek disi”
Demikianlah
petikan kegelisahan Raja Sisingamangaraja XII kepada Parsonduk Bolon
sambil menantikan berita-berita peperangan dari Patuan Nagari, Raja
Sijorat, Patuan Anggi dan utusan-utusan lainnya. Pertempuran telah
terjadi di Butar – Silangkitang, Bahal Batu, bahkan pasukan Belanda
semakin bertambah jumlahnya mendesak hingga ke Huta Ginjang. Pasukan
meriam Belanda di bawah Kapten Hans Christoffel, yang menggantikan
Letnan Spandow berhasil menghancurkan Huta Gurgur dan kini telah
menjejakkan kaki di wilayah Balige. Raja Sisingamangaraja XII memanggil
Raja Bius dan Datu Salenggam Banua untuk mengadakan ritual, memanjatkan
doa, memohon kekuatan dan petunjuk kepada Ompung Debata Mulajadi Na
Bolon sebab Bakkara tidak lagi dapat dipertahankan. Raja
Sisingamangaraja XII mengatur siasat, dengan memulai strategi perlawanan
baru, perang gerilya. Satu kelompok pasukan dari Bakkara menuju
Pangururan (marluga, membawa sampan), menuju Hariara Pintu, sebagian
lagi mengambil langkah memasuki Sigaol, Pasir Babana, hingga Onan
Balige, lalu pasukan berikutnya menyisir ke Tarabunga, Dolok Tolong
hingga Aek Sihail hail, Aek Bolon (kelak terdesak hingga perjalanan ke
Aek Sibulbulon, hutan Si Onom Hudon, Pak Pak)Opung So Mahap Doli dan
Opung So Mahap Boru, dua pengkhianat yang sering memberikan informasi
kepada Raja Pangalintas, yang bekerja sama dengan pasukan Belanda
bersembunyi di Hutan. Perasaan mereka selalu ketakuan dan was-was sebab
telah lama dicari-cari oleh pejuang setia Raja Sisingamangaraja XII,
Opung Jumorlang dan Sarbut Mataniari. Namun, nasib tak dapat dihindari,
mereka berhasil ditemukan.“Molo babi dieme, sitongka pasombuon. Molo
jolma parjehe (pengkhianat), na ingkon do bunuon” tegas Sarbut
mataniari. Opung So Mahap Doli meminta belas kasihan namun permohonan
diabaikan, pengkhianat tetaplah pengkhianat. Pada saat yang lain, di
Kantor Kompeni, Balige, Kapten Hans Christoper memerintahkan kepada Raja
Pangalintas dan Angin (keduanya pengkhianat yang mendapat kekayaan
berlimpah dari Belanda) untuk membujuk para tawanan agar memberitahukan
keberadaan Raja Sisingamangaraja XII. Tawanan yang tak pernah berhasil
dibujuk antara lain, Raja Sijorat, Opung Jumorlang, Sarbut Mataniari,
Raja Bius. Sedangkan, Jehe takluk di atas todongan senapan.Sementara
itu, pasukan Raja Sisingamaraja XII terus terdesak dalam gerilya dan
pengungsian hingga ke Aek Sibulbulon, hutan Si Onom Hudon, Pak Pak.
Serbuan Belanda terus-menerus menggempur kampung demi kampung. Kompeni
Belanda menyisir hutan dengan mendatangkan Hamisi, seorang marsose asal
Ambon yang memiliki keahlian khusus melacak jejak. Dalam rombongan
pengungsian, tanpa sengaja Boru Lopian meninggalkan pakaian yang menjadi
petunjuk awal keberadaan Raja Sisimangaraja XII. Kapten Hans
Christoffel segera melakukan siasat pengepungan. Tragedi besar
penangkapan Raja Batak selesai dengan pengepungan hutan dan menghujamnya
peluru Hamisi ke tubuh Raja Sisimangaraja XII. Patuan Nagari dan Patuan
Anggi ikut gugur dalam pertempuran tersebut. Setelah memeluk puteri
kesayangannya, Si Boru Lopian. Perjuangan berakhir ditandai dengan satu
ucapan lantang di tengah tengah pasukan Belanda , “Ahu Sisimangaraja”.
Aku tak kan gentar atau lari dari jalan hidupku, membebaskan Tanah Batak
dari cengkeraman kekuasaan dan perbudakan kompeni Belanda.
By : Sultan Saragih (sutradara)
Dukung & Sukseskan Opera Batak Sisingamangaraja XII
Hari/Tanggal :
- Hari Pertama Jumat, 6 juli 2012 Pukul 19.00-22.00 WIB
- Hari Kedua Sabtu 7 Juli 2012 Pukul 19.00-22.00 WIB
Tempat :
Gedung Teater Jakarta
TAMAN ISMAIL MARZUKI (TIM)
Harga Tiket :
1. VVIP : Rp. 1.200.000,-
2. VIP : Rp. 900.000,-
3. Gold : Rp. 500.000
4. Silver : Rp. 200.000
Contact Person :
Cornel Ginting 081808582374
Alber Manurung 0813 1821 9897
Informasi Tiket :
Jln Batu Amantis No 4 RT/RW 008/010
Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur 13210
Tel. 021-4894971
Belum ada tanggapan untuk "OPERA BATAK PAHLAWAN RAJA SISINGAMANGARAJA XII"
Posting Komentar